Music Card

Minggu, 02 Agustus 2015

Project VEnomeNAL JKT48

Mengenai Project VEnomeNAL JKT48

     Pada postingan kali ini akan menjelaskan tentang project yang sedang berlangsung. Project yang akan di berikan dari kami untuk Ve dan Kinal saat HandShake Event "Kibouteki Refrain - Refrain Penuh Harapan" pada tanggal 17 Agustus 2015 nanti. Langsung saja pada pembahasannya.

Project VEnomeNAL JKT48:
1. Origami Harapan VEnomeNAL (Sudah Selesai)
   Project Origami Harapan VEnomeNAL ini harapan dari kami dan kalian yang ikut berpartisipasi yang berisi tentang harapan kalian untuk persahabatan Ve dan Kinal. Harapan kalian yang telah dikirimkan,sudah kami tulis oleh admin kami pada kertas origami. Dan origami tsb dibuat perahu terisnpirasi dari lagu duet pertama mereka (Ve & Kinal) Kinjirareta Futari di konser tahun lalu.

2. ScrapBook/PhotoBook (dalam Proses)
  a. Penjelasan
       Project ScrapBook ini telah kita diskusi kan bersama para member VEnomeNAL Project sebagai sandingan dari Origami Harapan,yang berisi kumpulan foto-foto VEnomeNAL.
Di dalam nya ada bagian-bagian foto:
- Bagian Pertama foto VEnomeNAL (foto mereka berdua/seperti twoshoot)
- Bagian Kedua foto Ve/Kinal masing-masing
- Bagian ketiga foto Ve/Kinal twoshoot bersama member team J (sebelum perubahan),dan
- Bagian keempat foto-foto member VEnomeNAL yang memegang Placard.

  b. Hasil diskusi bersama
        ada beberapa hasil diskusi bersama para member VEnomeNAL Project yang telah disepakati pada tanggal 5 Juli 2015:
- ScrapBook yang berisi foto-foto Ve dan Kinal beserta deskripsinya
- Dibagian akhir ada foto-foto member VEnomeNAL memegang Placard bertuliskan "VEnomeNAL" dan dibawah tulisan itu ada 1 kata saja untuk persahabatan VE dan Kinal dan silahkan deskripsikan satu kata yang kalian gunakan itu untuk persahabatan Ve Kinal.
NB: untuk deskripsi saat pengiriman jangan di tulis di foto. kirimkan foto kalian dan deskripsi nya secara terpisah tapi satu pengiriman email

c. Karena Scrapbook bisa menampung 200 foto,jadi untuk foto kita pakai ukuran 3R dan foto VEnomeNAL kurang lebih kita cetak 200 foto untuk 2 scrapbook. 100/scrapbook karena akan dicampur foto-foto yang sudah diberitahu diatas.

---------------------------------------------------

First Gathering VEnomeNAL sudah di lakukan pada:
Hari: Kamis
Tanggal: 9 Juli 2015
Waktu & Tempat: pkl. 16.00WIB,di KFC Ratu Plaza,Jakarta
    First Gath ini membahas soal project scrapbook ini.

----------------------------------------------------

Untuk kalian yang ingin ikut berpartisipasi,bisa kirimkan foto anda yang sedang memegang placard & deskripsinya sesuai contoh diatas dengan cara mengirimkannya ke alamat email venomenal48@gmail.com . Placard boleh di design se-kreative kalian ya ^_^

Harus diingat:
- Kami akan memilih kiriman dari anda karena kami tidak bisa mengambil semuanya jika lebih dari kuota yang dibutuhkan.
- Pengiriman foto tanpa DESKRIPSI-nya mohon maaf tidak akan diambil
- Foto nya tidak harus full body,setengah sampai pinggang saja boleh asalkan tulisan di placard nya terlihat
- Pengiriman terakhir pada tanggal 9 Agustus 2015.

Jika ingin bertanya silahkan mention ke @VEnomeNAL_JKT48
atau kirim PM (Personal Message) via LINE,ID: WidyaWiedie,aryanurcahyo48,dessymahardika

Terima kasih atas perhatiaannya dan mohon dukungannya^^

Senin, 18 Mei 2015

Friendzone!

Hallo guys,mau update fiksi nih. tapi yang ini beda. beda? iya beda,haha..
karena fiksi kali ini pemerannya bukan member JKT48 :D pemeran di fiksi ini adalah anak-anak VEnomeNAL group. hhmmm.. bisa buat fiksi ini sih karena dua orang ini kaya orang pacaran di grup(?) atas permintaan mereka juga sih supaya dibikin cerita. sedikit absurd sih. haha.. yaudah jangan panjang lebar,mending langsung kejedot *StickerKucingPeace* >>>>

Friendzone!
"Ketika sahabat menjadi benih-benih cinta"

       Mendengarkan musik dengan earphone yang terpasang ditelinga sangat pas untuk suasana seperti ini. Suasana dalam kelas tanpa pengawasan seorang guru. Dimana semua penghuni sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang berkelompok dan bergosip yang dilakukan anak perempuan. Mereka tidak bisa jauh akan hal itu. Ada juga yang tertidur,dan hanya seorang diri seperti anak lelaki yang saat ini terlihat sangat menikmati alunan yang keluar dari earphone miliknya. Ia memejamkan matanya sambil bersandar nyaman dibangkunya. Namanya adalah Fikri Ramadhan dan kerap dipanggil Fikri,pelajar kelas 2 Sekolah Menengah Atas. Masih memejamkan matanya,sampai seorang gadis datang menghampiri tanpa diketahuinya. Gadis itu mengambil gadget Fikri yang tergeletak di meja miliknya,sepertinya ada pikiran jahil dibenak sang gadis. Dibukanya dengan sangat hati-hati screenlock gadget milik lelaki yang tengah terbawa alunan indah yang kini lagi didengarnya. Gadis itu dengan senyum liciknya menambah volume hingga maksimum dan berhasil membuat Fikri terkejut dan refleks membuang earphonenya dengan kasar.
                   “Hahaha..”. gadis itu tertawa dengan polosnya saat melihat ekspresi Fikri yang sangat terkejut. Aksinya lagi-lagi berhasil untuk menjahili sahabatnya itu.
          “RISMA!!! Ya ampun. Ngerjainnya keterlaluan deh. Kalo gendang telinga gue pecah gimana?” ucap Fikri dengan kesal. Dia menghembuskan nafasnya sambil memegang dada yang berdebar kencang.
          “yee.. maaf lah Fik. Cuma mainan. Lagian lo nyantai gak ngajak-ngajak gue? Teman apaan lo. Cih,gue stress duduk di gerombolan wanita gosip. Gosipin artis korea mulu. Demen amat sama cowok cantik”
          “menurut gue sih masih mending lah mereka daripada lo Ris. Apaan lo suka sama cebol.. cebol hak hak gitu. Haha”
          ‘plak!!’
Risma melempar Fikri dengan buku yang ada di atas meja didekatnya.
          “hey.. itu masa lalu. Masih aja diinget-inget lagi”
          “ah.. itu senjata sangat pas untuk ngebuat lo kesal. Lo ngejahilin gue terus,nanti lo suka sama gue. Hati-hati gue ini cowok yang gampang memikat hati seorang cewek”
          “omaigats,lehoo! Ngaco’ ya kalo ngomong. Sudah cukup gue jadi sahabat lo. Sebenarnya batin gue tersiksa barengan sama lo terus dari kita masih bocah sampe sekarang”
          “are you serious?” tanya Fikri dengan santai sambil mengangkat alis kanannya saat menatap Risma
          “ya--ya serius lah. Ih.. apaan sih. Biasa aja ngeliatinnya”
Seketika para gerombolan wanita yang sejak tadi bergosip ria kini berhamburan. Ada apa gerangan? Terlihat seorang pria paruh baya dari arah kaca jendela membawa bawaan buku dan-- penggaris? Dia adalah guru Fisika. Guru tersebut terkenal killer. Tetapi kadang kala jika mood nya sedang bagus,pak Wisnu sesekali membuat seisi ruangan terbahak karena tingkahnya. Dengan beberapa kalimatnya,
“harap jika berbicara dengan bapak,volume suara anda dibesarkan agar terdengar. Karena bapak sedikit rada budeg tapi kagetan”
Dengan begitu penghuni ruangan tertawa dengan kaliamat itu. Sungguh aneh tapi nyata~

****
          Bel yang menandakan semua pelajaran berakhir telah berbunyi. Para pelajar dari berbagai ruangan berhamburan keluar. Terlihat Risma sedang menunggu Fikri yang sedang mengambil motor nya diparkiran belakang sekolah. Di depan gerbang Risma menunggu,terdapat kakak kelas yang sedang mengedarai motor hitamnya,melambankan laju kendaraannya sambil menoleh ke arah Risma. Gadis itu sempat bingung dan mencoba menoleh ke arah belakang. Tidak ada orang kecuali dirinya.
“dia ngeliatin gue?” benak Risma. Tak lama dari itu,kakak kelas tersebut melemparkan senyum kepada Risma. Dengan salting Risma pun membalas senyuman lelaki yang lebih tua satu tahun darinya. Lelaki itu kembali menancap gas motor nya sehingga sekarang terlihat jauh dari pandangan gadis yang sedang menunggu seseorang didepan gerbang sekolah. Tiba-tiba dari arah belakang ada yang memanggil dan menepuk pundaknya yang membuat Risma terkejut.
          “Ris!”
          “ah Fik! Ngagetin  aja deh” ucap Risma sambil menghela nafas panjang
          “ngeliatin apaan?”
          “eng--engga.. gak ngeliatin apa-apa kok. Lama banget sih ngambil motor aja”
          “sorry sorry. Tadi gue beli es dulu di kantin belakang. Ayo lah. Panas nih”
Risma hanya menganggukkan kepalanya meng-iya-kan perkataan Fikri. Mereka pun meninggalkan sekolah dan Fikri mengantarkan Risma ke rumah.terakhirnya *eeh

*****
          “Dew,Git. Kalian ngerjain nomor ini nih. Biar gue yang ngerjain nomor 3”
          “eh buset! Enak bener lo Wid. Lu ngasih kita soal yang gak sampe ke otak,sedangkan lo milih soal kaya satu tambah satu” ketus Dewi sambil menoyor kepala Widya yang berada disampingnya.
          “yasudah,sini. Gue aja yang ngerjain nomor itu” sahut Regita
          “tsaah anak jenius unjuk jari. Oke lah. Mari kita kerjakan” kata Widya
          “ntar dulu dong. Kita udah sejam lebih di rumah Widya buat ngerjain tugas,tapi gak disuguhin air minum. ppffff banget sih lo Wid”
Widya menepuk jidatnya. Memang benar,Dewi dan Regita sudah sejam lebih berada di rumah Widya tetapi sampai sekarang belum di suguhkan apa-apa. Tuan rumah yang tak pengertian emang -_-
          “oh iya. Gue lupa. Maaf kawan. Bentar ya gue ambilin air cuci piring dulu”
          “eeh woy!!” teriak Dewi sambil melempar bantal kursi kearah Widya. Tapi meleset karena Widya mengelak dengan cepat. Regita hanya menggelengkan kepala nya saat melihat tingkah konyol temannya yang berada dihadapannya.
          Widya berjalan menuju dapur. Saat melewati ruang keluarga,terlihat sang kakak sedang menonton televisi. Timbul dibenaknya untuk menjahili kakaknya tersebut. Dari arah belakang,Widya mencoba berjalan secara mengendap-endap bagaikan seorang detektif. Saat hendak mengagetkan sang kakak, suasana menjadi terbalik. Malah,Widya yang menjadi terkejut lantaran saat hendak mengagetkan kakaknya, kakaknya menoleh duluan kearah belakang menggunakan masker yang mengerikan.
          “WHAAAAAA!!!!” teriak Widya sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
          “hahaha..” suara cengiran yang keluar dari sang kakak yang puas mengerjai sang adik.
          “Kak Yona! Ngapain sih pake ngagetin segala? Pake topeng gituan lagi. Bukannya kemarin topeng itu udah aku buang ya?”
          “lah yang punya niat jahil kan kamu. Kenapa kak yona yang kamu salahin. Makanya jangan coba-coba mau ngerjain kakak. Eemm.. topeng ini ya? Iya emang kemarin udah kamu buang. Tapi kakak masih ada beberapa topeng kaya gini”
          “koleksi?”
          “engga sih. Cuma seneng aja punya ginian. Topeng nya keriput-keriput gini,keren nih. Haha..”
          “keren apaan. Serem gitu. Udah ah aku mau buat minum dulu untuk dua bocah di depan. Kasian daritadi belum dikasih minum. haha”
Widya berjalan kembali menuju dapur untuk membuatkan minuman buat Dewi dan Regita. Dan kak Yona kembali dengan film drama nya yang sedang ia tonton.
----
          “nih minumannya”. Widya meletakkan sirup merah dingin diatas meja dan kembali duduk lesehan di lantai.
          “makasih Wid” ucap Regita.
          “gimana? Udah sampe mana ngerjainnya?”
          “nih tinggal nomor 4,bagian lo. Kerjain. Kita mau ngaso bentar.whaha” kata Dewi sambil menyeruput sirup yang disuguhi Widya tadi.
          “Wailah! Napa gue kebagian nomor 4. Kan gue udah pesen nomor 3”
Tiba-tiba terdengar suara bel. Widya langsung beranjak dari duduknya untuk membukakan pintu rumahnya. Saat Widya telah membuka pintu rumahnya,terlihat seorang pria membawa sebuket bunga.
          “eh kak Abry. Ada apa?
          “hai Wid. Eemm... Yona nya ada?”
Ya! Lelaki itu adalah Abry,teman satu kampus Yona kakaknya Widya. Lelaki pecinta kucing ini selalu membawakan bunga untuk Yona. Heemm.. ada apa ya? Apakah--ini tak boleh? *lolz*
          “ada kok. Silahkan masuk kak. Tunggu bentar ya”
Widya berjalan menjauh dari lelaki itu dan kembali ke ruang keluarga untuk memanggil Yona.
          “kak ada yang nyariin tuh”
          “siapa?”
          “biasa..”
          “eemm.. abry?”
          “iya”
          “suruh pulang aja gih”
          “lah kok gitu? beneran”
          “iya.. eh engga. Becanda kok. Yaudah bilang ke abry suruh tunggu ya. Kakak mau nonton dulu. Tanggung nih”
          “kak abry suruh nungguin kak Yona sampe selesai nonton film ini? Setau ku ini film lama banget deh. Apalagi kak Yona baru nonton sampe sini. Kemungkinan habisnya sekitar 1 jam setengah kak. Masa iya kak abry nungguin kakak selama itu?”
          “haha becanda ah. Yaudah. Kamu buatin minum ya”
          “eeh kok.. yaah -_- “
****
          Langit nampak berwarna jingga dengan matahari yang sudah condong ke arah barat dan akan tenggelam di dasar lautan. Sebentar lagi bumi akan gelap,tetapi tidak akan gelap jika bulan memantulkan sinar dari bintang ke bumi. Fikri terlihat sedang duduk santai di taman atas rumahnya. Memikirkan gadis yang sudah hampir 10 tahun bersamanya. Gadis yang terlihat tomboy dihadapannya namun mencoba feminim didepan lelaki lain. Ya begitulah sifatnya. Sambil memutar-mutarkan stik drum nya dan merasakan angin yang lewat dihadapannya membuat perasaannya damai. Tiba-tiba dia tersadar dari lamunannya. Heran dengan bayangan yang timbul begitu saja di pikirannya yang membawanya kealam bawah sadar(?) dia melamunkan sosok wanita itu.
          “aarrgghh Fik. Ada apa sama lo hah? Apa lo benar ada perasaan sama gadis itu? Gamungkin Fik!” gumamnya. Fikri mengacak rambutnya tak karuan. Bingung dengan apa yang barusan dia rasakan. Dia merasa senyum-senyum sendiri jika mengingat gadis tersebut. Dan lagi,dia menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan bayangan yang lagi-lagi timbul dibenaknya. Lalu dia menyeruput kopi yang berada disampingnya.

------
          Gadis yang duduk di depan cermin rias sambil bersenandung terlihat sedang merapihkan rambutnya yang sedikit beratakan. Cukup lama di depan cermin,dia bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati ranjang tidurnya. Menghempaskan tubuhnya ke kasur yang nyaman itu. Memejamkan matanya,seketika terlintas wajah yang tadi siang memberinya senyuman manis. Senyuman manis milik sang kakak kelas. Risma yang masih memejamkan matanya terlihat menyunggingkan senyumnya.
          ‘dreet.. dreet”
Gadgetnya berdering. Risma langsung membuka matanya dan meraih gadget nya yang tergeletak di meja sampingnya. Dilihatnya dan terdapat nomor yang tidak ada namanya mengirim pesan kepada Risma. Segera dibuka pesan tersebut olehnya.
          “hai ris,selamat malam. Maaf mengganggu malamnya. Pasti kamu heran siapa pemilik nomor ini. Kenalin,aku Difa. Kita yang tadi siang bertemu di depan gerbang sekolah. Masih ingat kan?”
Risma membelalakkan matanya tak percaya. Barusan saja dia mengingatnya dan tiba-tiba mendapat pesan seperti ini. Perasaan Risma tak karuan sekarang. “Apakah betul ini kakak kelas yang tadi? Omaigat!” batinnya.
          “hai juga. Gak kok gak ganggu sama sekali. Hhmmm.. Difa? Kakak kelas yang tadi kasih senyuman ke aku ya? Yang ketemu di depan gerbang sekolah?”
          “iya. Syukurlah kalau kamu masih ingat. Salam kenal ya. Eemm.. by the way, aku tau nomor kamu dari teman sekelas kamu. Tapi kamu gak perlu tau siapa itu. Hehe”
Sekarang hati Risma bagaikan taman bunga. Tidak disangka kalau kakak kelas yang termasuk ia kagumi saat ini sedang chatting dengannya. Perasaannya kini bagaikan popcorn yang meletup-letup.

****
      Detik berganti menjadi menit,menit berganti menjadi jam dan jam berganti menjadi hari. Seminggu lebih sudah Risma dan Difa makin dekat. Mereka sering terlihat jalan bersama. Pulang dan berangkat sekolah Risma diantar oleh Difa. Sampai akhirnya hari ini mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Risma sangat senang akan hal itu. Dia berniat ingin memberitahu kepada sahabatnya tak lain adalah Fikri.
          “Fik!Fikri!” teriak Risma dari kejauhan
Fikri yang merasa terpanggil pun bergegas berlari menuju sahabatnya itu.
          “ada apaan?” tanya Fikri dengan mimik wajah yang heran.
          “gue mau cerita”
Risma menarik tangan Fikri dan mengajaknya ke taman sekolah. Mereka mencari-cari tempat yang kosong karena saat ini taman sedang ramai lantaran ini waktu istirahat dan siswa-siswa lainnya memilih bersantai ditaman. Terlihat bangku taman yang terlihat tidak ada penghuninya. Risma masih menggenggam tangan Fikri,tapi entah kenapa Fikri memandangi tangannya yang sedang di genggam oleh Risma itu. Perasaannya kini bagaikan teraliri listrik dan menyetrumnya. Fikri menghiraukan debaran ini. Dia berpikir mungkin ini hanya debaran biasa karena dia habis bermain basket sebelum Risma memanggilnya tadi.
          “mau cerita apaan sih lo Ris?”
          “gue jadian sama Difa,Fik!” ucapnya sambil mengeluarkan senyumannya yang tidak bisa dibendung itu. Seketika wajah Fikri berubah menjadi bingung. Hati nya sesak setelah mendengar apa yang barusan di dengarnya.
          “a..apa lo bilang? Lo.. lo jadian sama Difa? Difa kelas 12.3? dia kan terkenal player Ris. Kok lo--"
          “eh lo gak usah nyebar gosip deh. Dia baik kok. Apalagi sama gue. Kayaknya lo gak seneng ya? Kok lo gitu sih Fik? Lo buat gue kecewa tau gak”
Risma beranjak dari duduknya dan meninggalkan Fikri sendiri di taman. Fikri mencoba memanggilnya,tetapi dihiraukan oleh Risma. Apa yang dibilang Fikri tentang Difa emang benar. Siswa siswi disekolah ini sebagian sudah mengetahui akan hal itu. Tetapi mungkin Risma sudah terkena yang namanya cinta buta~

*****
      Di dalam restoran,terlihat Abry dan Yona yang sedang makan siang bersama. Hari ini tugas kuliah mereka sudah selesai dan menyempatkan untuk mengisi perut mereka yang kosong. Keheningan sedari tadi menemani mereka. Diam tanpa kata. Keduanya sama-sama menikmati hidangan masing-masing. Abry terdiam,memandangi wajah cantik milih gadis yang ada dihadapannya saat ini yang sedang melahap makanannya itu. Dia mengumpulkan tekad,dan mencoba untuk memegang tangan milik Yona. Gadis itu sontak kaget dan menghentikan aktivitasnya untuk melanjutkan suapannya. Dia bingung dengan lelaki yang ada dihadapannya itu. Tangan Yona sudah berhasil berada didalam genggaman Abry. Dengan menghembuskan nafas panjang,lelaki itu mulai berbicara.
          “kita sudah cukup lama berteman. Aku sudah tau kamu dan aku sudah kenal kamu dari kita SMP dulu. Sudah lama aku menyimpan perasaan ini,dan ini aku kumpulkan tekad untuk berbicara jujur sama kamu. Yon,mau kah kamu menjadi pacarku?”
Yona masih terdiam mematung. Ekspresi nya menandakan bahwa dia terkejut dengan perkataan abry. Lelaki itu menembaknya. Perlahan Yona melepaskan tangannya dari genggaman tangan abry.
          “maaf bry,emang kita sudah lama saling kenal. Tapi... aku hanya menganggap kamu sebagai sahabat aku dan itu gak lebih. Sebenarnya sudah ada seseorang yang saat ini mengisi hati ku bry”
          “sss..siapa.. siapa itu Yon?”
          “dia adalah Vino. Sekali lagi maaf jika aku mengecewakan mu. Aku permisi. Dan terimakasih untuk semuanya”
Yona bangkit dari duduknya dan berjalan keluar restoran. Abry masih tidak percaya dengan semua ini. Dia sangat sedih lantaran Yona hanya menganggap dirinya seorang sahabat.kali ini dia tidak bisa berkata-kata lagi. Abry mengusap wajahnya yang sedikit kesal,namun tidak bisa melampiaskan kekesalannya tersebut.

*****
          Di taman diatap rumah terlihat Fikri dan Abry yang terdiam dengan pikirannya masing-masing. Kakak adik yang kini sedang dilanda kesakitan hati,sama-sama memandang ribuan bintang dilangit yang biru hitam. Sama-sama melamunkan gadis yang mereka sukai telah menjadi milik orang lain. Keduanya berbarengan saat mengacak-acar rambutnya masing-masing,kemudian saling menoleh.
          “Lu kenapa Fik?” tanya Abry
        “aargghh gue sakit kak. Hati gue sakit! Risma udah jadian sama Difa,kakak kelas gue”
          “Risma?! Sahabat lu? Haha.. haha.. lu suka sama sahabat lu sendiri?”
          “yee emang kenapa? Gak boleh? Terserah gue lah kak. Terus,lu sendiri kenapa? Kayaknya---“
          “gue juga lagi sakit hati” nada Abry dengan suara pelan
          “haha.. hahahaha.. yaaah pasti di tolak ya? Haha”
          “kok. Kok lu tau?”
          “nebak aja sih.”
          “gue... gue ditolak sama Yona”
‘uhuk.. uhuk’
          “what??! Kak Yona? Nolak lu? Wah.. selera kak Yona masih bagus”
‘BUG!!’
          “apaan sih kak! Sakit tau. Lu kira tuh buku Cuma selembar dua lembar? Jangan melampiaskan kesel nya ke gue dong”
          “ya intinya kita berdua tersakiti lah”
****
      “hhmmm.. semoga aja si Difa suka sama makanan ini. Aku yakin,dia pasti belum makan malam. Dia kan tinggal sendirian di apartement nya. Jadi kemungkinan gak ada yang masakin untuk dia” gumam Risma. Dia melanjutkan langkahnya menyusuri lorong apartement. Terus berjalan dan sampai akhirnya dia berhenti tepat didepan pintu apartement Difa. Diketuknya pintu tersebut tetapi not responding. Risma mencoba memutar knop pintu apartement Difa.
‘Kleek!!’
          “gak terkunci? Berarti Difa ada di dalam”
Risma melangkahkan kaki nya untuk masuk ke dalam apartement milik Difa itu. Sangat gelap. Hanya ada lampu meja yang menyala. Dia menaruh rantang yang ia bawa di meja yang terlihat remang-remang oleh Risma. Seperti tidak ada orang di ruangan itu. Risma menyempatkan duduk disofa dekat lampu meja itu berada. Tak lama dari Risma duduk,keluar dua orang dari kamar apartement ini dalam keadaan yang gontai. Kemudian mereka terjatuh di sofa yang berada dihadapan Risma. Hanya tawa mereka yang terdengar dengan sedikit desahan seorang wanita. Risma hanya menatapi dengan keadaan gelap. Kemudian dia mengambil lampu meja yg ada disampingnya dan mengarahkan ke depan. Tersorot Difa dengan seorang wanita sedang bercumbu dan mereka mengakhiri itu karena sinar dari lampu meja yang menyorot mereka. Difa membelalakkan matanya saat melihat terdapat Risma disana. Risma hanya meneteskan air matanya,melihat perbuatan Difa yang masih berstatus menjadi kekasihnya. Hendak Difa mengejar,Risma bergegas bangkit dan keluar dari apartemen Difa. Dengan air mata yang jatuh lebih deras mengalir dipipinya,dia mencoba menyerka nya. Dengan melangkahkan kakinya dengan tempo yang cepat,Risma mengeluarkan gadgetnya dari tas selempangnya dan menghubungi seseorang yang ingin dia temui saat ini. Fikri.

-----
          “Sudah. Jangan menangis lagi Ris. Biar dia dapat balasannya”
          “sakit Fik. Gue gak nyangka dia bakal gitu sama gue. Hiks..”
Fikri meraih kepala Risma agar berada di dekapannya. Kini Risma menangis dalam dekapan Fikri. Diusapnya rambut milik Risma oleh Fikri. Tangisnya sudah mulai berhenti,tetapi isak dan segukannya masih.
          “Sudah Ris. Jangan disesali. Kamu harus bersyukur karena kamu lebih dulu mengetahuinya sebelum kalian berhubungan lebih jauh lagi. Mulai sekarang jangan hubungi dia lagi dan jangan pernah temui dia lagi. Aku bakal selalu ada disamping kamu”
Risma hanya menganggukan kepalanya. Tiba-tiba jantung Fikri berdebar secara tidak normal. Fikri khawatir jika Risma merasakan deguban jantungnya ini karena kini gadis itu masih berada dalam dekapannya. Lalu Fikri melepaskan pelukan mereka dan membawa Risma jalan-jalan

****
          Sebulan telah berlalu,semua keadaan menjadi normal kembali seperti awal mula. Sepulang sekola,Fikri mengajak Risma berkeliling kota menggunakan sepeda kepunyaannya. Cukup lama berkeliling,mereka berhenti di taman. Mereka beristirahat di taman itu sambil memakan eskrim. Setelah eskrim mereka habis,mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing. Fikri bangkit dari duduknya dan berdiri menghadap Risma. Gadis itu menadahkan wajahnya melihat Fikri yang berdiri dihadapannya. Kemudian Fikri mengambil kedua tangan Risma. Gadis itu nampak heran campur bingung. Dengan nafas panjang Fikri memulai perkataannya.
          “Ris,gue langsung to the poin aja nih karena gue gabisa ngerangkai kata. Ris... gue suka sama lo. Gue harap lo mau jadi pacar gue yang selalu setia disamping gue”
Tanpa berlama-lama Risma memeluk tubuh Fikri
          “iya,fik gue mau. Gue juga sayang sama lo. Gue berharap lo adalah pria terbaik yang tuhan kirim buat gue”
Fikri menyengir bahagia. Dia membalas pelukan Risma.
          Indahnya persahabatan. Dan dari persahabatan itulah bisa timbul benih-benih cinta yang tidak pernah orang mengiranya~

-END-

Senin, 30 Maret 2015

Lirik Lagu JKT48 Pareo Wa Emerald

JKT48 - Pareo Wa Emerald (Pareo adalah Emerald)


Bagaikan beruang menemukan ikan yang langka

Di dasar lautan yang teramat dalam

Suatu tempat di hatiku

Untuk pertama kalinya merasakan hal itu



Sang matahari sedang memberitahu

Tentang musim dimana gairah membara


[Reff 1]
Pareo adalah emerald

Musim panas di pinggangmu

Menampilkan warna warni lautan



Pareo adalah emerald

Angin laut meniupnya

Gadis yang telah menjadi dewasa



Dibanding (dibanding) kemarin (kemarin)

Ada hal (ada hal) yang berbeda

Diriku sekarang telah jatuh cinta kepadamu



Pulau-pulau di tengah lautan

Penuh evolusi yang belum diketahui siapapun

Jendela hati yang dahulu berpikir ke hal

Yang habis saja telah terbuka



Romansa itu selalu tiba-tiba

Disadarkan oleh kilauan cahaya cinta


[Reff 2]
Emerald yang membuatku takjub

Mencuri pendangan mataku

Keindahan yang tak diketahui



Emerald yang membuatku takjub

Saat-saat yang innocent

Si gadis yang hanya tersenyum saja



Matamu (matamu) yang hitam (yang hitam)

Melihat (melihat) kemana kau

Diriku di sini tidak bergerak kemanapun



Pareo adalah emerald, musim panas di pinggangmu

Menampilkan warna warni lautan

Pareo adalah emerald, angin laut meniupnya

Gadis yang telah menjadi dewasa



Di seluruh (di seluruh) dunia (dunia)

Kamulah (kamulah) yang terindah


Diriku sekarang telah jatuh cinta kepadamu..

Rabu, 25 Februari 2015

[Fanfiction VEnomeNAL] We Will Miss You Kinaru

We Will Miss You,Kinaru (@VEnomeNAL_JKT48)


            Hari ini dimulai dengan pagi yang cerah. Dengan kendaraan yang berlalu lalang dijalan raya dan bunyi klakson yang terdengar saat ini. Tetapi seorang wanita yang sedang duduk di halte bus terasa sangat nyaman dengan khayalan yang indah yang saat ini berada dalam pikirannya. Veranda memang wanita yang pendiam,tetapi masalah berkhayal dia lah yang sering melakukannya. Dengan suasana dihalte bus yang sepi,Veranda yang akrab dipanggil Ve untuk memudahkan orang memanggilnya dengan leluasa membayangkan sesuatu yang sangat dia impikan sambil menunggu bus yang mengarah ke kampus nya berhenti.
Sedang asyik berkhayal,tiba-tiba ada seseorang yang membuatnya kesal karena telah menghilangkan angan-angannya dengan melemparkan sebuah snek berukuran sedang kearah Ve. Seorang wanita yang sebaya dengannya yang selalu setia berada disampingnya kapan pun dan dimana pun. Siapa lagi kalau bukan sahabat sehidup semati Ve yang telah bersamanya dari waktu Ve duduk dibangku Sekolah Dasar hingga sekarang yang bernama Kinal. Sahabatnya yang memiliki sifat cenderung seperti laki-laki yang tiap memakai pakaian selalu memakai kemeja dengan kaos dan celana jeans. Sepertinya Kinal ini tidak memiliki satu pun rok atau pakaian yang feminim,karena sejak kecil dia hanya memakai rok waktu sekolah saja. Tidak seperti Ve yang selalu anggun setiap memakai pakaian. Memakai apapun,Ve lah yang terlihat pantas. Dahulu juga Ve memaksa Kinal untuk memakai pakaian feminim. Tetapi,dia hanya menertawakan sahabatnya itu lantaran pakaian yang dipakai Kinal tidak cocok dengan postur tubuh yang seperti lelaki.
“ih Kinal,ganggu aja deh lagi asik-asik juga” gumam Ve sambil memasang wajah yang cemberut
“yaelah Ve,masih pagi kali. Udah ngayal aja” sahut Kinal dengan melangkah ke bangku halte dan duduk disebelah kanan Ve
“yee sok tau kamu. Orang aku lagi liat kedepan kok” ucap Ve dengan sedikit berbohong supaya Kinal tidak meledeki nya karena sebenarnya Ve sedang berkhayal
“yaudah tuh dimakan. Udah aku beliin lho. Kalo gak kamu makan,sakitnya tuh disini” ucap Kinal sambil berdrama
“ooh sekarang seorang kinal sudah mulai update yaa dengan kalimat yang lagi booming. Selanjutnya semoga kamu lebih update tentang cara berpakaian ala wanita ya” ujar Ve sambil membuka bungkus snek yang Kinal lempar sehingga menghilangkan lamunannya.
“ooohh.. aku gak perlu merubah penampilan ku kalau yang sekarang sangat membuatku nyaman?” kata Kinal sambil menyenderkan bahunya di senderan bangku halte
“Jika aku ingin merubah penampilanku,aku bisa bertanya denganmu Ve. Kan kamu sangat fashionable walau kau jarang memiliki teman karena kamu sangat pendiam” tambahnya
“kenapa aku harus mencari teman yang lain kalau aku sudah memiliki sahabat yang setia dari waktu aku duduk dibangku sekolah dasar sampai duduk dibangku kuliah? Hahah” celetuknya seakan-akan membalas kata-kata dari Kinal tadi
Tidak terasa,bus yang mereka tunggu-tunggu akhirnya menghampiri Kinal dan Ve di halte. Mereka berdua bergegas menuju pintu bus dan masuk. Tak lama dari itu,bus itu berjalan dan semakin menjauh dari halte itu.
****
            Hari ini mereka mendapat tugas dari dosen mereka dan langsung dikumpulkan tanpa harus mereka bawa pulang. Itu yang menyebabkan Ve dan Kinal menjadi telat untuk pulang. Dengan kerja bersama-sama akan mempercepat menyelesaikan tugas. Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore lebih 15 menit,akhirnya tugas mereka selesai dan segera diberikan kepada dosen.
            “aduh akhirnya tugasnya selesai juga. Pingin cepet-cepet ketemu kasur nih sangking banyaknya tugas. Badan ku jadi pegel-pegel” keluh Kinal sambil memijit-mijit bahunya sendiri
            “ah kamu ngerjainnya kebagian yang dikit aja ngeluh. Aku nih,yag paling banyak” gumam Ve yang terlihat sedang merapihkan buku-buku yang akan dimasukkannya kedalam tas selempangan miliknya
            “hehe iya deh. Nanti sebagai upah nya,aku beliin permen karet”
            “ih apaan permen karet. Eskrim dong eskrim. Haha”
Setelah mereka berbenah,akhirnya mereka bisa pulang. Tetapi mereka harus jalan kaki lantaran bus yang mengarah ke halte dekat rumah paman Kinal yang mereka tempati sudah tidak ada. untung nya saja cuaca sore itu sangat mendukung,jadi tidak masalah bagi mereka untuk berjalan kaki.
            Mereka berjalan kaki melewati jalan cepat untuk memotong perjalanan agar cepat sampai di rumah. Sambil memakan eskrim,mereka bergurau canda agar tidak terasa lelahnya. Saat melewati taman yang nampak sepi,Ve menghentikan langkah nya. Sepertinya Ve mendengar sesuatu diantara bunga-bunga yang terdapat ditaman tersebut. Dengan heran,Kinal mengajukan pertanyaan kepada Ve.
            “kenapa berhenti Ve?” tanya Kinal dengan heran.
            “kamu dengar sesuatu gak?”
            “denger apa?”
            “hussstt!!” suara Ve menyuruh Kinal untuk berdiam sejenak
Kinal mematuhi perintah Ve. Mereka menyimak suara-suara yang ada disekitar. Tetapi ada yang janggal dari beberapa suara yang mereka dengar. Seperti tangisan bayi. tetapi dari mana suara tersebut berasal? Mungkin kah seorang bayi bermain ditaman? Tetapi mereka tidak melihat satu pun yang membawa bayi.
            “ih Ve,suara bayi” ucap Kinal dengan raut wajah yang berubah menjadi takut
            “iya Nal. Suara bayi. tapi dari mana suara itu? Kita lihat,disini tidak ada yang membawa bayi kan?”
            “iya Ve. Jangan-jangan hantu lagi”
            “ah,kamu jangan punya perasaan seperti itu. Kamu macho tapi takut sama suara kaya gitu. Huh payah. Ayo kita cari sumbernya” ajak Ve sambil menarik tangan Kinal
Mereka berjalan dengan perlahan layaknya seorang detektif yang sedang mencari informasi tentang targetnya. Mereka berjalan menuju bunga-bunga dan rerumput yang lumayan lebat yang terdapat disekitar taman itu. Suara tangisan bayi itu semakin jelas terdengar oleh Kinal dan Ve. Mereka berjalan mendekat ke sumber suara. Saat mereka sudah mendekat ke rumput-rumput tersebut,mereka menemukan keranjang yang cukup besar. Ve pun mendekatkan diri tanpa was-was ke keranjang itu.
“Kinal,lihat deh. Ada keranjang disini” suara Ve yang sedikit pelan memanggil kinal yang jaraknya agak jauh dari nya
“aa..awas Ve. Sapa tau itu ular” ucap Kinal
“ah kamu ada-ada saja”
Dengan rasa penasaran yang tinggi,Ve mencoba membuka perlahan keranjang tersebut. Ve sangat terkejut saat membuka keranjangnya. Isinya sangat-sangat tidak terduga dengannya.
            “KINAL!!!” teriak Ve histeris saat dia membuka keranjang itu
            “ada apa Ve?” sontak Kinal dan berjalan mendekati Ve
            “lihat ini!”
Kinal yang melihat isi keranjang juga ikut kaget. Mereka tak menyangka bahwa isi keranjang itu adalah seorang bayi laki-laki yang berumur sekitar 5 bulan. Wajah bayi itu sangat tampan,lucu dan menggemaskan dengan mata yang sipit seperti orang Jepang. Tetapi,Kinal dan Ve saling pandang. Apa yang harus mereka lakukan dengan bayi itu. Kalau mereka bawa ke kantor polisi,takutnya mereka berdua yang mendapat masalah. Jadi mereka putuskan untuk membawa bayi itu kerumah mereka. Di dalam keranjang juga terdapat baju dan sejumlah uang. Sepertinya seseorang sangat niat untuk membuang bayi ini.
****
            Sesampai dirumah,mereka merebahkan sejenak badan mereka di sofa akibat kelelahan. Terlintas dipikiran Kinal tentang bayi itu. Apakah mereka akan merawatnya? Lalu bagaimana jika mereka berangkat kuliah? Pasti bayi ini tidak mungkin berada dirumah sendirian. Tetapi,jadwal kuliah Ve untuk seminggu lebih kedepan mendapat kelas siang. Huh untung lah kalau begitu. Jadi,si bayi ini ada yang merawatnya.
            “Ve. Kan kamu seminggu kedepan dapat kelas siang. Jadi,kamu ya yang merawat bayi ini”
            “ah Kinal. Masa kamu gak ngebantuin?” ucap Ve dengan nada sedikit kesal
            “aku kan harus masuk pagi. Nanti kita gantian. Kan kamu ada aura keibuan. Haha.. aku mah jadi Papi aja. Kamu jadi mami” canda Kinal
            “huh.. iya deh.emm.. ngomong-ngomong bayi nya lucu banget kalo lagi tidur. Mata nya sipit. Kita kasih nama apa ya??”
            “hhhmmm... Kinaru aja Ve!”
            “wah lebih dominan ke kamu dong nal. Tapi it’s ok lah. Nama nya juga pas sama dia yang mirip jejepangan”
            “hai anak kecil. Sekarang nama kamu Kinaru yaa. Kenalin,aku mami Ve mami kamu” suara Ve yang meniru anak kecil sambil mengayunkan tangan Kinaru yang sedang tertidur lucu
            “gantian dong. Aku juga mau memperkenalkan diri sama Kinaru lucu”
            “oh silahkan-silahkan”
            “hallo Kinaru. Kenalin,aku papi Kinal,papi kamu yaa. Haha.. jadilah laki-laki yang baik!”
Selesai Kinal berbicara pada Kinaru,tiba-tiba bayi itu menangis merengek. Kinal menjadi panik dengan tangisannya.
            “aduh Ve,si Kinaru kenapa nih. Nangis tuh” ujar Kinal sedikit panik
            “huh kamu sih. Takut dia sama kamu. Coba sini aku periksa”
Saat Ve melihat keadaan Kinaru,ternyata Kinaru buang air kecil. Lalu Ve memerintahkan Kinal untuk membelikan popok di supermarket tak jauh dari rumah.
            “Papi..kinal~” nada Ve dengan sedikit merayu Kinal
            “jhaa.. aku geli mendengar nya Ve. Ada apa?”
            “haha kan katanya kamu papi nya Kinaru,beliin popok dong di supermarket disana”
            “huh iya deh. Tadi aku lihat dikeranjangnya ada sejumlah uang. Pakai itu saja”
            “oh iya. Nih. Jangan lama-lama ya Nal. Sekalian beliin susu bubuknya juga untuk umur 5 bulan”
            “oh oke. Huft untung saja kamu sudah berpengalaman ngurusin bayi waktu ponakan kamu dulu”
            “ya syukur lah. Semoga kita bisa merawat bayi ini sampai orang tua nya nyariin ya”
            “yaudah,aku beliin dulu ya. Jaga baik-baik anak kita mi”
            “iiss dasar!”
Kinal melangkah keluar dengan bergegas. Ve harap Kinal tidak salah membeli apa yang sedang dibutuhkan.
***
            Bulan telah berganti tugas dengan matahari untuk menerangi bumi. Dengan suara cicitan burung yang menari-nari diudara,orang-orang yang sedang berlalu lalang untuk mencari nafkah dan beraktivitas. Tetapi,terlihat tiga manusia dan yang dua sedang tertidur pulas. Yang satu sudah bangun dan mengoceh sendiri tanpa ada arti. Ya,itu adalah Kinaru yang terdapat diantara Kinal dan Ve. Kinaru mulai meraih wajah Ve yang berada di samping kanannya. Ve pun terbangun karena merasa wajahnya ada yang meraba-raba. Ve menyengir saat melihat Kinaru yang tertawa saat Ve membuka matanya. Sungguh lucu anak ini. Orang tuanya sangat tega telah membuang bayi selucu ini. Kemudian,Ve mengulat untuk menyimbangi tubuhnya dan menoleh ke arah jam weker yang berada di meja sebelah kanannya. Terlihat pukul 06:35wib di jam itu. Lalu,dia menoleh ke arah kiri,terdapat Kinal yang tengah asyik bermimpi sambil memeluk gulingnya. Mata Ve melolok. Dia segera membangunkan Kinal lantaran Kinal hari ini mendapat kelas pagi dan Ve mendapat kelas siang.
            “Woy Kinal bangun!! Kuliah nal!” teriak Ve sambil menggoyangkan bahunya agar Kinal terbangun
Kinal pun membuka mata nya perlahan dan melihat Kinaru yang sedang mengoceh sendirian.
            “eeh Kinaru udah bangun ya sayang. Gimana tidur mu? Nyenyak kan? Mami tak mengganggu mu dengan suara dengkurnya kan?” ucap Kinal yang sedang berbicara kepada Kinaru
            “iisshh.. kamu tuh yang mendengkur,dasar gak sadar diri. Cepat sana mandi. Liat tuh udah jam berapa sekarang?”
            “aih Ve! Kamu gak bangunin aku dari tadi. Ah bakal telat nih ke kampus. Huh,pasti jalanan sudah padat” kata Kinal sambil bergegas mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi.
            “haha.. papi kamu lucu kan. Udah biasa sih,kalo mami gak bareng sama dia.pasti dia telat” ucap Ve dengan mengajak Kinaru berbincang.
            Pukul 06:57wib,Kinal sudah terlihat rapih dengan pakaiannya. Dia sudah siap-siap untuk berangkat kuliah. Sedangkan Ve,kini dia menjadi ibu rumah tangga untuk sementara. Memandikan Kinaru,membuatkan makanan dan membersihkan rumah. Saat Ve memandikan nya,dia melihat semacam tanda lahir di bahunya,dan Ve hanya tersenyum.Selesai itu semua,Ve menidurkan Kinaru agar tidak mengganggunya saat dia harus mengerjakan tugas kuliah.
***
            Tak terasa,sudah seminggu lebih Ve dan Kinal merawat Kinaru. Menjadi mami dan papi Kinaru adalah momen yang sangat istimewa bagi mereka berdua. Mereka sudah sangat sayang kepada Kinaru,begitu juga dengan bayi lucu itu yang sudah sangat lengket dengan Ve dan Kinal. Setiap hari mereka merawatnya,menghiburnya saat dia menangis. Tetapi cukup lelah saat mereka tidak tau apa mau Kinaru. Ada saatnya mereka sedih karena tidak tau apa maksud Kinaru sampai-sampai tidak mau berhenti menangis. Disitu mereka mencari cara bagaimana bisa membuat tangisan sang Kinaru berhenti. Yang mampu menghentikan tangisannya adalah Kinal karena ulahnya,Kinaru tertawa lucu. Dan disitu juga mereka sangat bahagia jika melihat senyuman Kinaru yang manis. Tak rela rasanya jika Ve dan Kinal harus meninggalkan Kinaru suatu saat nanti.
            Di Hari minggu ini,Ve dan Kinal sedang free dengan tugas kuliah. Ini adalah kesempatan dimana sang Mami dan Papi serta bayi nya menghabiskan waktu bersama. Ve dan Kinal ingin mengajak Kinaru jalan-jalan. Mereka sangat jarang sekali jalan-jalan keluar. Inilah momen yang sangat pas. Sambil mengajak Kinaru untuk menghirup udara pagi yang segar di taman.
           “Nal ajak Kinaru jalan-jalan yuk. bosen nih dirumah terus. Sekali-kali ni bayi dikasih udara segar. Mumpung masih pagi,gak terlalu banyak polusi” ajak Ve yang sudah bersiap-siap dengan Kinaru yang sedang digendongnya
            “Jalan-jalan kemana Ve?” tanya Kinal
            “ke taman aja. Kan banyak bunga yang berjatuhan embun. Jadi sejuk gitu kalo pagi-pagi ke sana”
            “hhmmm.. oke deh. Aku siap-siap dulu. Jangan lupa Ve,si Kinaru pakaikan jaket yang kemarin kita beli. Ini masih jam 6, Pasti diluar sangat dingin. Apalagi tadi malam habis hujan”
            “iya iya. Yaudah kamu ambilin dulu ya jaketnya sebelum ganti baju”
            “iya!” jawab singkat Kinal sambil berjalan menuju kamar
            “huhuhu.. kita mau jalan-jalan Kinaru. Kamu pasti senang kan. Lagian kamu kasian dirumah terus” ujar Ve dengan Kinaru
*beberapa menit kemudian*
            “nih Ve jaketnya” sahut Kinal sambil memberi Jaket Kinaru pada Ve
            “huuu lama banget deh. Kan tadi aku bilang ngambilinnya sebelum kamu ganti baju” gerutu Ve
            “haha.. iya deh maaf. Yaudah yuk berangkat”
            “yeee.. let’s go!” sorak Ve bersemangat
            Mereka berdua melangkah dengan perasaan senang. Akhirnya mereka bisa berjalan bersama dengan Kinaru tanpa harus memikirkan tugas kuliah. Benar-benar menyenangkan jalan-jalan bersama bayi lucu ini. Mereka berjalan dengan santai menikmati indahnya berlibur walau hanya sehari. Makanya,untuk hari ini mereka harus memanfaatkan untuk bersama-sama dengan Kinaru yang sangat Ve dan Kinal sayangi.
            Hari sudah hampir memasuki siang dimana matahari sudah naik meninggi. Sinar matahari yang cerah dibarengi angin sepoi-sepoi menambah kebahagiaan diantara mereka. Terlihat mereka sedang bercanda bersama di bangku taman. Begitu sayang nya mereka denga bayi itu. Kinal yang merasa tenggorokannya sangat kering berniat membeli air mineral dan eskrim untuk Kinaru.
            “Ve,aku beli minum dulu ya. Kamu disini aja sama Kinaru”
            “iya deh. Tapi jangan lama-lama ya”
            “yaps. Tunggu bentar!”
Kinal kemudian berlari menjauhi Ve dan Kinaru.
----
            “makasih ya bang” ucap Kinal kepada abang-abang yang menjual eskrim dan air mineral
Kinal pun berjalan ke tempat Ve berada sambil meminum air mineral karena dia sudah kehausan. Waktu dia melewati pohon,ada yang sepertinya dia lihat sehingga membuat perasaannya janggal. Kinal menghentikan langkahnya dan berjalan mundur untuk melihat sesuatu dipohon yang barusan dia lewati. Dia melihat sebuah lembaran kertas menempel di pohon itu. Kertas yang terdapat foto seseorang yang dia sangat kenal. Kinal segera menutup tutup botol air mineralnya dan mengambil langkah cepat mendekat ke pohon tersebut. Dibacanya kertas tersebut dan segera Kinal mengambil nya untuk dilihatkan kepada Ve.
Dengan terengah-engah,akhirnya Kinal sampai dimana ada Ve dan Kinaru. Kinal tanpa basa-basi memberikan kertas itu kepada Ve. Ve kebingungan kenapa Kinal memberinya kertas. Dengan penasaran,Ve pun membalik kertasnya dan membacanya. Tiba-tiba raut wajah Ve terlihat sedih. Dia memandang Kinaru. Dia tak menyangka kalau Ve dan Kinal akan berpisah dengan bayi yang sudah seminggu lebih bersamanya. Ternyata dikertas itu terdapat sebuah foto Kinaru dan tulisan informasi bahwa orang tuanya sedang mencarinya. Ve dan Kinal merasa sedih sampai-sampai mereka meneteskan air mata karena mereka bakal berpisah dengan Kinaru yang sudah akrab dengannya. Seperti ada hubungan batin terhadap Ve dan Kinal,Kinaru merengek. Kinaru layaknya seorang yang sudah mengerti apa-apa. Dia tau bahwa saat ini mami dan papi nya yang merawat Kinaru sedang sedih karena akan berpisah dengannya.
“V..Ve ve,apa kita kasih sekarang ke orang tuanya. Kasian orang tuanya udah lama gak ketemu Kinaru”
“tapi aku sayang banget sama Kinaru nal”
Air mata Ve tak bisa dibendung lagi. Air mata yang jatuh kini deras lantaran dia tidak bisa melepaskan Kinaru.
            “tapi ini orang tua asli Kinaru. Ibu yang melahirkannya. Jadi,mungkin tugas kita merawat Kinaru hanya sampai sini. Mengertilah perasaan ibu nya Ve. Biarkan Kinaru bersama orang tua kandungnya”
Ve masih terdiam. Dia memikirkan perkataan Kinal yang barusan saja dia dengar. “Benar kata Kinal. Aku dan Kinal harus mempertemukan Kinaru dengan orang tuanya.” Lontaran singkat yang timbul dibenak Ve
Sedangkan Kinaru saat ini juga masih merengek. Tetapi mereka berdua harus pasrah dengan ini.
            “oke deh Nal. Sekarang kamu telfon nomor yang ada dikertas itu” ucap Ve sambil menerka air mata yang jatuh.
            Kinal bergegas mengeluarkan gadget nya dari saku jaketnya. Dengan menghela nafas yang panjang,dia mengetik nomor telfon yang terdapat dikertas itu lalu memanggilnya. Ve hanya bisa menatap Kinaru yang sebentar lagi tidak akan bersamanya. Dengan rasa sedikit berat hati,Ve merelakan Kinaru meninggalkannya. “Semoga kita akan bertemu lagi,Kinaru” sedikit kalimat yang terucap dari bibir Ve.
            “sudah aku hubungi orang tuanya.katanya sesegera mungkin orang tuanya datang kesini. Ve aku ingin menggendong Kinaru untuk terakhir kalinya”
Ve memberikan Kinaru untuk digendong oleh Kinal. “aku sangat menyayangimu sayang. Jangan pernah lupakan papi ini ya” kata Kinal dan langsung memeluk Kinaru dengan hangat. Sekitar setengah jam dari Kinal menghubungi nomor yang tertera di kertas tadi,tiba-tiba ada sebuah mobil berwarna hitam memarkirkannya dipinggir jalan. Terdapat seorang wanita dan pria turun dari mobil itu. Mereka memandangi aku dan Ve dan berjalan menuju ketempat dimana kami berada. Dengan wajah histeris,wanita itu hampir merebut Kinaru setelah wanita tersebut sampai ditempat Kinal dan Ve. Tetapi Kinal mengela sehingga wanita itu tidak dapat meraih Kinaru.
“anda siapa?” tanya Kinal dengan heran
“saya ibu dari bayi yang anda gendong. Itu anak saya. Danzel anak saya” ujar wanita itu sambil meneteskan air matanya.
“Danzel? kami masih tidak percaya dengan anda. Kalau anak ini benar anak anda,pasti anda tau ciri-ciri dari anak ini” kata Kinal dengan mengajukan sedikit pertanyaan kepada wanita itu
“Danzel memiliki tanda lahir dibahunya. Jika tidak percaya,silahkan anda lihat sendiri”
Sontak  Ve kaget. Benar! Ve lah yang mengetahui tanda lahir tersebut karena dia yang memandikan Kinaru atau Danzel.
            “Nal,sepertinya wanita ini benar ibu Kinaru. Dia tahu kalau ada tanda lahir di bahu Kinaru” bisik Ve
Tetapi Kinal masih tidak percaya. Dia membuka baju Kinaru dibagian bahu. Ternyata benar. Dibahu Kinaru terdapat tanda lahir yang disebutkan oleh wanita itu. Dengan perasaan sedikit berat untuk berpisah dengan Kinaru,akhirnya Kinal memberikan kepada wanita itu lebih tepatnya ibunya Danzel atau Kinaru. Ibu nya memeluk Kinaru dengan erat dan takut kehilangan. Menciumi Kinaru berkali-kali. Dan kembali memeluknya.
            “aku mau bertanya dengan mu. Kenapa kau sampai bisa kehilangan bayi mu sendiri? Dan kami menemuinya di taman dekat bunga-bunga” tanya Kinal
            “ini semua karena pembantuku yang membenci ku. dia membawa lari anak ku saat aku tidak lagi dirumah. Tetapi,sekarang dia sudah ada dipenjara” jelas wanita itu
            “sekarang berhati-hatilah kau menjaga Kinaru eh Danzel ini. Aku tidak mau ada apa-apa dengannya”
            “iya terimakasih.. kalau boleh tau nama kalian siapa?”
            “aku Kinal dan ini sahabatku Ve.”
            “terimakasih Kinal dan Ve,kalian sudah merawat anakku dengan baik. kalian bisa menemui Danzel untuk seminggu ini. Karena kami sudah berjanji,kalau Danzel sudah ditemukan,kami akan pindah keluar kota ”
Disatu sisi Ve dan Kinal merasa senang karena masih dapat bertemu dengan Kinaru. Disisi lain mereka sangat sedih lantaran Kinaru akan pindah keluar kota yang menyebabkan Ve dan Kinal tak akan bisa bertemu lagi.
 “terima kasih telah memberi kesempatan kepada kami untuk bisa bertemu dengan Kinaru. Walau hanya semiggu.aku harap dilain kesempatan nanti,aku dan sahabat ku Kinal bisa  bertemu dengannya lagi” ucap Ve sambil mengeluarkan senyuman khasnya.
“jagalah Kinaru dengan kasih sayang dan jagalah dia baik-baik” tambahnya
Ditaman itulah tempat dimana terbentuk momen yang mengharukan. Ve dan Kinal sangat-sangat senang karena masih bisa bertemu dengan bayi yang sangat lucu untuk seminggu kedepan. Disitu sangat berwarna ketika Kinaru tertawa layaknya orang yang sudah mengerti kelucuan yang dilakukan oleh Kinal dan Ve.

-END-


Punya Fanfic tapi nganggur aja? Yuk silahkan kirimkan fanfic buatan kamu ke email kami di venomenal.jkt48@gmail.com dan kami akan post fanfic kamu di blog VEnomeNAL! Saat mengirim,jangan lupa cantumkan uname twitter kamu ya!
Terimakasih ^_^