We Will Miss You,Kinaru (@VEnomeNAL_JKT48)
Hari ini dimulai dengan pagi yang cerah.
Dengan kendaraan yang berlalu lalang dijalan raya dan bunyi klakson yang
terdengar saat ini. Tetapi seorang wanita yang sedang duduk di halte bus terasa
sangat nyaman dengan khayalan yang indah yang saat ini berada dalam pikirannya.
Veranda memang wanita yang pendiam,tetapi masalah berkhayal dia lah yang sering
melakukannya. Dengan suasana dihalte bus yang sepi,Veranda yang akrab dipanggil
Ve untuk memudahkan orang memanggilnya dengan leluasa membayangkan sesuatu yang
sangat dia impikan sambil menunggu bus yang mengarah ke kampus nya berhenti.
Sedang asyik berkhayal,tiba-tiba ada
seseorang yang membuatnya kesal karena telah menghilangkan angan-angannya
dengan melemparkan sebuah snek berukuran sedang kearah Ve. Seorang wanita yang
sebaya dengannya yang selalu setia berada disampingnya kapan pun dan dimana
pun. Siapa lagi kalau bukan sahabat sehidup semati Ve yang telah bersamanya
dari waktu Ve duduk dibangku Sekolah Dasar hingga sekarang yang bernama Kinal.
Sahabatnya yang memiliki sifat cenderung seperti laki-laki yang tiap memakai
pakaian selalu memakai kemeja dengan kaos dan celana jeans. Sepertinya Kinal
ini tidak memiliki satu pun rok atau pakaian yang feminim,karena sejak kecil
dia hanya memakai rok waktu sekolah saja. Tidak seperti Ve yang selalu anggun
setiap memakai pakaian. Memakai apapun,Ve lah yang terlihat pantas. Dahulu juga
Ve memaksa Kinal untuk memakai pakaian feminim. Tetapi,dia hanya menertawakan
sahabatnya itu lantaran pakaian yang dipakai Kinal tidak cocok dengan postur
tubuh yang seperti lelaki.
“ih Kinal,ganggu aja deh lagi asik-asik juga”
gumam Ve sambil memasang wajah yang cemberut
“yaelah Ve,masih pagi kali. Udah ngayal aja”
sahut Kinal dengan melangkah ke bangku halte dan duduk disebelah kanan Ve
“yee sok tau kamu. Orang aku lagi liat
kedepan kok” ucap Ve dengan sedikit berbohong supaya Kinal tidak meledeki nya
karena sebenarnya Ve sedang berkhayal
“yaudah tuh dimakan. Udah aku beliin lho.
Kalo gak kamu makan,sakitnya tuh disini” ucap Kinal sambil berdrama
“ooh sekarang seorang kinal sudah mulai
update yaa dengan kalimat yang lagi booming. Selanjutnya semoga kamu lebih
update tentang cara berpakaian ala wanita ya” ujar Ve sambil membuka bungkus
snek yang Kinal lempar sehingga menghilangkan lamunannya.
“ooohh.. aku gak perlu merubah penampilan ku
kalau yang sekarang sangat membuatku nyaman?” kata Kinal sambil menyenderkan
bahunya di senderan bangku halte
“Jika aku ingin merubah penampilanku,aku bisa
bertanya denganmu Ve. Kan kamu sangat fashionable walau kau jarang memiliki
teman karena kamu sangat pendiam” tambahnya
“kenapa aku harus mencari teman yang lain
kalau aku sudah memiliki sahabat yang setia dari waktu aku duduk dibangku
sekolah dasar sampai duduk dibangku kuliah? Hahah” celetuknya seakan-akan
membalas kata-kata dari Kinal tadi
Tidak terasa,bus yang mereka tunggu-tunggu
akhirnya menghampiri Kinal dan Ve di halte. Mereka berdua bergegas menuju pintu
bus dan masuk. Tak lama dari itu,bus itu berjalan dan semakin menjauh dari
halte itu.
****
Hari
ini mereka mendapat tugas dari dosen mereka dan langsung dikumpulkan tanpa
harus mereka bawa pulang. Itu yang menyebabkan Ve dan Kinal menjadi telat untuk
pulang. Dengan kerja bersama-sama akan mempercepat menyelesaikan tugas. Jam
sudah menunjukkan pukul 4 sore lebih 15 menit,akhirnya tugas mereka selesai dan
segera diberikan kepada dosen.
“aduh
akhirnya tugasnya selesai juga. Pingin cepet-cepet ketemu kasur nih sangking
banyaknya tugas. Badan ku jadi pegel-pegel” keluh Kinal sambil memijit-mijit
bahunya sendiri
“ah
kamu ngerjainnya kebagian yang dikit aja ngeluh. Aku nih,yag paling banyak”
gumam Ve yang terlihat sedang merapihkan buku-buku yang akan dimasukkannya
kedalam tas selempangan miliknya
“hehe
iya deh. Nanti sebagai upah nya,aku beliin permen karet”
“ih
apaan permen karet. Eskrim dong eskrim. Haha”
Setelah mereka berbenah,akhirnya mereka bisa
pulang. Tetapi mereka harus jalan kaki lantaran bus yang mengarah ke halte
dekat rumah paman Kinal yang mereka tempati sudah tidak ada. untung nya saja
cuaca sore itu sangat mendukung,jadi tidak masalah bagi mereka untuk berjalan
kaki.
Mereka
berjalan kaki melewati jalan cepat untuk memotong perjalanan agar cepat sampai
di rumah. Sambil memakan eskrim,mereka bergurau canda agar tidak terasa
lelahnya. Saat melewati taman yang nampak sepi,Ve menghentikan langkah nya.
Sepertinya Ve mendengar sesuatu diantara bunga-bunga yang terdapat ditaman
tersebut. Dengan heran,Kinal mengajukan pertanyaan kepada Ve.
“kenapa
berhenti Ve?” tanya Kinal dengan heran.
“kamu
dengar sesuatu gak?”
“denger
apa?”
“hussstt!!”
suara Ve menyuruh Kinal untuk berdiam sejenak
Kinal mematuhi perintah Ve. Mereka menyimak
suara-suara yang ada disekitar. Tetapi ada yang janggal dari beberapa suara
yang mereka dengar. Seperti tangisan bayi. tetapi dari mana suara tersebut
berasal? Mungkin kah seorang bayi bermain ditaman? Tetapi mereka tidak melihat
satu pun yang membawa bayi.
“ih
Ve,suara bayi” ucap Kinal dengan raut wajah yang berubah menjadi takut
“iya
Nal. Suara bayi. tapi dari mana suara itu? Kita lihat,disini tidak ada yang
membawa bayi kan?”
“iya
Ve. Jangan-jangan hantu lagi”
“ah,kamu
jangan punya perasaan seperti itu. Kamu macho tapi takut sama suara kaya gitu.
Huh payah. Ayo kita cari sumbernya” ajak Ve sambil menarik tangan Kinal
Mereka
berjalan dengan perlahan layaknya seorang detektif yang sedang mencari
informasi tentang targetnya. Mereka berjalan menuju bunga-bunga dan rerumput
yang lumayan lebat yang terdapat disekitar taman itu. Suara tangisan bayi itu
semakin jelas terdengar oleh Kinal dan Ve. Mereka berjalan mendekat ke sumber
suara. Saat mereka sudah mendekat ke rumput-rumput tersebut,mereka menemukan
keranjang yang cukup besar. Ve pun mendekatkan diri tanpa was-was ke keranjang
itu.
“Kinal,lihat
deh. Ada keranjang disini” suara Ve yang sedikit pelan memanggil kinal yang
jaraknya agak jauh dari nya
“aa..awas
Ve. Sapa tau itu ular” ucap Kinal
“ah kamu
ada-ada saja”
Dengan rasa penasaran yang tinggi,Ve mencoba
membuka perlahan keranjang tersebut. Ve sangat terkejut saat membuka
keranjangnya. Isinya sangat-sangat tidak terduga dengannya.
“KINAL!!!”
teriak Ve histeris saat dia membuka keranjang itu
“ada
apa Ve?” sontak Kinal dan berjalan mendekati Ve
“lihat
ini!”
Kinal yang
melihat isi keranjang juga ikut kaget. Mereka tak menyangka bahwa isi keranjang
itu adalah seorang bayi laki-laki yang berumur sekitar 5 bulan. Wajah bayi itu
sangat tampan,lucu dan menggemaskan dengan mata yang sipit seperti orang
Jepang. Tetapi,Kinal dan Ve saling pandang. Apa yang harus mereka lakukan
dengan bayi itu. Kalau mereka bawa ke kantor polisi,takutnya mereka berdua yang
mendapat masalah. Jadi mereka putuskan untuk membawa bayi itu kerumah mereka.
Di dalam keranjang juga terdapat baju dan sejumlah uang. Sepertinya seseorang
sangat niat untuk membuang bayi ini.
****
Sesampai dirumah,mereka merebahkan
sejenak badan mereka di sofa akibat kelelahan. Terlintas dipikiran Kinal
tentang bayi itu. Apakah mereka akan merawatnya? Lalu bagaimana jika mereka
berangkat kuliah? Pasti bayi ini tidak mungkin berada dirumah sendirian.
Tetapi,jadwal kuliah Ve untuk seminggu lebih kedepan mendapat kelas siang. Huh
untung lah kalau begitu. Jadi,si bayi ini ada yang merawatnya.
“Ve. Kan kamu seminggu kedepan dapat
kelas siang. Jadi,kamu ya yang merawat bayi ini”
“ah Kinal. Masa kamu gak
ngebantuin?” ucap Ve dengan nada sedikit kesal
“aku kan harus masuk pagi. Nanti
kita gantian. Kan kamu ada aura keibuan. Haha.. aku mah jadi Papi aja. Kamu
jadi mami” canda Kinal
“huh.. iya deh.emm.. ngomong-ngomong
bayi nya lucu banget kalo lagi tidur. Mata nya sipit. Kita kasih nama apa ya??”
“hhhmmm... Kinaru aja Ve!”
“wah lebih dominan ke kamu dong nal.
Tapi it’s ok lah. Nama nya juga pas sama dia yang mirip jejepangan”
“hai anak kecil. Sekarang nama kamu
Kinaru yaa. Kenalin,aku mami Ve mami kamu” suara Ve yang meniru anak kecil
sambil mengayunkan tangan Kinaru yang sedang tertidur lucu
“gantian dong. Aku juga mau
memperkenalkan diri sama Kinaru lucu”
“oh silahkan-silahkan”
“hallo Kinaru. Kenalin,aku papi
Kinal,papi kamu yaa. Haha.. jadilah laki-laki yang baik!”
Selesai
Kinal berbicara pada Kinaru,tiba-tiba bayi itu menangis merengek. Kinal menjadi
panik dengan tangisannya.
“aduh Ve,si Kinaru kenapa nih.
Nangis tuh” ujar Kinal sedikit panik
“huh kamu sih. Takut dia sama kamu.
Coba sini aku periksa”
Saat
Ve melihat keadaan Kinaru,ternyata Kinaru buang air kecil. Lalu Ve
memerintahkan Kinal untuk membelikan popok di supermarket tak jauh dari rumah.
“Papi..kinal~” nada Ve dengan
sedikit merayu Kinal
“jhaa.. aku geli mendengar nya Ve.
Ada apa?”
“haha kan katanya kamu papi nya
Kinaru,beliin popok dong di supermarket disana”
“huh iya deh. Tadi aku lihat
dikeranjangnya ada sejumlah uang. Pakai itu saja”
“oh iya. Nih. Jangan lama-lama ya
Nal. Sekalian beliin susu bubuknya juga untuk umur 5 bulan”
“oh oke. Huft untung saja kamu sudah
berpengalaman ngurusin bayi waktu ponakan kamu dulu”
“ya syukur lah. Semoga kita bisa
merawat bayi ini sampai orang tua nya nyariin ya”
“yaudah,aku beliin dulu ya. Jaga baik-baik
anak kita mi”
“iiss dasar!”
Kinal
melangkah keluar dengan bergegas. Ve harap Kinal tidak salah membeli apa yang
sedang dibutuhkan.
***
Bulan telah berganti tugas dengan
matahari untuk menerangi bumi. Dengan suara cicitan burung yang menari-nari diudara,orang-orang
yang sedang berlalu lalang untuk mencari nafkah dan beraktivitas.
Tetapi,terlihat tiga manusia dan yang dua sedang tertidur pulas. Yang satu
sudah bangun dan mengoceh sendiri tanpa ada arti. Ya,itu adalah Kinaru yang
terdapat diantara Kinal dan Ve. Kinaru mulai meraih wajah Ve yang berada di
samping kanannya. Ve pun terbangun karena merasa wajahnya ada yang meraba-raba.
Ve menyengir saat melihat Kinaru yang tertawa saat Ve membuka matanya. Sungguh
lucu anak ini. Orang tuanya sangat tega telah membuang bayi selucu ini.
Kemudian,Ve mengulat untuk menyimbangi tubuhnya dan menoleh ke arah jam weker
yang berada di meja sebelah kanannya. Terlihat pukul 06:35wib di jam itu.
Lalu,dia menoleh ke arah kiri,terdapat Kinal yang tengah asyik bermimpi sambil
memeluk gulingnya. Mata Ve melolok. Dia segera membangunkan Kinal lantaran
Kinal hari ini mendapat kelas pagi dan Ve mendapat kelas siang.
“Woy Kinal bangun!! Kuliah nal!”
teriak Ve sambil menggoyangkan bahunya agar Kinal terbangun
Kinal
pun membuka mata nya perlahan dan melihat Kinaru yang sedang mengoceh
sendirian.
“eeh Kinaru udah bangun ya sayang.
Gimana tidur mu? Nyenyak kan? Mami tak mengganggu mu dengan suara dengkurnya
kan?” ucap Kinal yang sedang berbicara kepada Kinaru
“iisshh.. kamu tuh yang
mendengkur,dasar gak sadar diri. Cepat sana mandi. Liat tuh udah jam berapa
sekarang?”
“aih Ve! Kamu gak bangunin aku dari
tadi. Ah bakal telat nih ke kampus. Huh,pasti jalanan sudah padat” kata Kinal
sambil bergegas mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi.
“haha.. papi kamu lucu kan. Udah
biasa sih,kalo mami gak bareng sama dia.pasti dia telat” ucap Ve dengan
mengajak Kinaru berbincang.
Pukul 06:57wib,Kinal sudah terlihat
rapih dengan pakaiannya. Dia sudah siap-siap untuk berangkat kuliah. Sedangkan
Ve,kini dia menjadi ibu rumah tangga untuk sementara. Memandikan
Kinaru,membuatkan makanan dan membersihkan rumah. Saat Ve memandikan nya,dia
melihat semacam tanda lahir di bahunya,dan Ve hanya tersenyum.Selesai itu
semua,Ve menidurkan Kinaru agar tidak mengganggunya saat dia harus mengerjakan
tugas kuliah.
***
Tak
terasa,sudah seminggu lebih Ve dan Kinal merawat Kinaru. Menjadi mami dan papi
Kinaru adalah momen yang sangat istimewa bagi mereka berdua. Mereka sudah
sangat sayang kepada Kinaru,begitu juga dengan bayi lucu itu yang sudah sangat
lengket dengan Ve dan Kinal. Setiap hari mereka merawatnya,menghiburnya saat
dia menangis. Tetapi cukup lelah saat mereka tidak tau apa mau Kinaru. Ada
saatnya mereka sedih karena tidak tau apa maksud Kinaru sampai-sampai tidak mau
berhenti menangis. Disitu mereka mencari cara bagaimana bisa membuat tangisan
sang Kinaru berhenti. Yang mampu menghentikan tangisannya adalah Kinal karena
ulahnya,Kinaru tertawa lucu. Dan disitu juga mereka sangat bahagia jika melihat
senyuman Kinaru yang manis. Tak rela rasanya jika Ve dan Kinal harus
meninggalkan Kinaru suatu saat nanti.
Di
Hari minggu ini,Ve dan Kinal sedang free dengan tugas kuliah. Ini adalah
kesempatan dimana sang Mami dan Papi serta bayi nya menghabiskan waktu bersama.
Ve dan Kinal ingin mengajak Kinaru jalan-jalan. Mereka sangat jarang sekali
jalan-jalan keluar. Inilah momen yang sangat pas. Sambil mengajak Kinaru untuk
menghirup udara pagi yang segar di taman.
“Nal
ajak Kinaru jalan-jalan yuk. bosen nih dirumah terus. Sekali-kali ni bayi
dikasih udara segar. Mumpung masih pagi,gak terlalu banyak polusi” ajak Ve yang
sudah bersiap-siap dengan Kinaru yang sedang digendongnya
“Jalan-jalan
kemana Ve?” tanya Kinal
“ke
taman aja. Kan banyak bunga yang berjatuhan embun. Jadi sejuk gitu kalo
pagi-pagi ke sana”
“hhmmm..
oke deh. Aku siap-siap dulu. Jangan lupa Ve,si Kinaru pakaikan jaket yang
kemarin kita beli. Ini masih jam 6, Pasti diluar sangat dingin. Apalagi tadi
malam habis hujan”
“iya
iya. Yaudah kamu ambilin dulu ya jaketnya sebelum ganti baju”
“iya!”
jawab singkat Kinal sambil berjalan menuju kamar
“huhuhu..
kita mau jalan-jalan Kinaru. Kamu pasti senang kan. Lagian kamu kasian dirumah
terus” ujar Ve dengan Kinaru
*beberapa menit kemudian*
“nih
Ve jaketnya” sahut Kinal sambil memberi Jaket Kinaru pada Ve
“huuu
lama banget deh. Kan tadi aku bilang ngambilinnya sebelum kamu ganti baju”
gerutu Ve
“haha..
iya deh maaf. Yaudah yuk berangkat”
“yeee..
let’s go!” sorak Ve bersemangat
Mereka
berdua melangkah dengan perasaan senang. Akhirnya mereka bisa berjalan bersama
dengan Kinaru tanpa harus memikirkan tugas kuliah. Benar-benar menyenangkan
jalan-jalan bersama bayi lucu ini. Mereka berjalan dengan santai menikmati
indahnya berlibur walau hanya sehari. Makanya,untuk hari ini mereka harus
memanfaatkan untuk bersama-sama dengan Kinaru yang sangat Ve dan Kinal sayangi.
Hari
sudah hampir memasuki siang dimana matahari sudah naik meninggi. Sinar matahari
yang cerah dibarengi angin sepoi-sepoi menambah kebahagiaan diantara mereka.
Terlihat mereka sedang bercanda bersama di bangku taman. Begitu sayang nya
mereka denga bayi itu. Kinal yang merasa tenggorokannya sangat kering berniat
membeli air mineral dan eskrim untuk Kinaru.
“Ve,aku
beli minum dulu ya. Kamu disini aja sama Kinaru”
“iya
deh. Tapi jangan lama-lama ya”
“yaps.
Tunggu bentar!”
Kinal kemudian berlari menjauhi Ve dan
Kinaru.
----
“makasih
ya bang” ucap Kinal kepada abang-abang yang menjual eskrim dan air mineral
Kinal pun
berjalan ke tempat Ve berada sambil meminum air mineral karena dia sudah
kehausan. Waktu dia melewati pohon,ada yang sepertinya dia lihat sehingga
membuat perasaannya janggal. Kinal menghentikan langkahnya dan berjalan mundur
untuk melihat sesuatu dipohon yang barusan dia lewati. Dia melihat sebuah
lembaran kertas menempel di pohon itu. Kertas yang terdapat foto seseorang yang
dia sangat kenal. Kinal segera menutup tutup botol air mineralnya dan mengambil
langkah cepat mendekat ke pohon tersebut. Dibacanya kertas tersebut dan segera
Kinal mengambil nya untuk dilihatkan kepada Ve.
Dengan
terengah-engah,akhirnya Kinal sampai dimana ada Ve dan Kinaru. Kinal tanpa
basa-basi memberikan kertas itu kepada Ve. Ve kebingungan kenapa Kinal
memberinya kertas. Dengan penasaran,Ve pun membalik kertasnya dan membacanya.
Tiba-tiba raut wajah Ve terlihat sedih. Dia memandang Kinaru. Dia tak menyangka
kalau Ve dan Kinal akan berpisah dengan bayi yang sudah seminggu lebih
bersamanya. Ternyata dikertas itu terdapat sebuah foto Kinaru dan tulisan informasi
bahwa orang tuanya sedang mencarinya. Ve dan Kinal merasa sedih sampai-sampai
mereka meneteskan air mata karena mereka bakal berpisah dengan Kinaru yang
sudah akrab dengannya. Seperti ada hubungan batin terhadap Ve dan Kinal,Kinaru
merengek. Kinaru layaknya seorang yang sudah mengerti apa-apa. Dia tau bahwa
saat ini mami dan papi nya yang merawat Kinaru sedang sedih karena akan
berpisah dengannya.
“V..Ve
ve,apa kita kasih sekarang ke orang tuanya. Kasian orang tuanya udah lama gak
ketemu Kinaru”
“tapi aku
sayang banget sama Kinaru nal”
Air mata Ve tak bisa dibendung lagi. Air mata
yang jatuh kini deras lantaran dia tidak bisa melepaskan Kinaru.
“tapi
ini orang tua asli Kinaru. Ibu yang melahirkannya. Jadi,mungkin tugas kita
merawat Kinaru hanya sampai sini. Mengertilah perasaan ibu nya Ve. Biarkan
Kinaru bersama orang tua kandungnya”
Ve masih terdiam. Dia memikirkan perkataan
Kinal yang barusan saja dia dengar. “Benar kata Kinal. Aku dan Kinal harus
mempertemukan Kinaru dengan orang tuanya.” Lontaran singkat yang timbul dibenak
Ve
Sedangkan Kinaru saat ini juga masih
merengek. Tetapi mereka berdua harus pasrah dengan ini.
“oke
deh Nal. Sekarang kamu telfon nomor yang ada dikertas itu” ucap Ve sambil
menerka air mata yang jatuh.
Kinal
bergegas mengeluarkan gadget nya dari saku jaketnya. Dengan menghela nafas yang
panjang,dia mengetik nomor telfon yang terdapat dikertas itu lalu memanggilnya.
Ve hanya bisa menatap Kinaru yang sebentar lagi tidak akan bersamanya. Dengan
rasa sedikit berat hati,Ve merelakan Kinaru meninggalkannya. “Semoga kita akan
bertemu lagi,Kinaru” sedikit kalimat yang terucap dari bibir Ve.
“sudah
aku hubungi orang tuanya.katanya sesegera mungkin orang tuanya datang kesini.
Ve aku ingin menggendong Kinaru untuk terakhir kalinya”
Ve memberikan
Kinaru untuk digendong oleh Kinal. “aku sangat menyayangimu sayang. Jangan
pernah lupakan papi ini ya” kata Kinal dan langsung memeluk Kinaru dengan
hangat. Sekitar setengah jam dari Kinal menghubungi nomor yang tertera di
kertas tadi,tiba-tiba ada sebuah mobil berwarna hitam memarkirkannya dipinggir
jalan. Terdapat seorang wanita dan pria turun dari mobil itu. Mereka memandangi
aku dan Ve dan berjalan menuju ketempat dimana kami berada. Dengan wajah
histeris,wanita itu hampir merebut Kinaru setelah wanita tersebut sampai
ditempat Kinal dan Ve. Tetapi Kinal mengela sehingga wanita itu tidak dapat
meraih Kinaru.
“anda
siapa?” tanya Kinal dengan heran
“saya ibu
dari bayi yang anda gendong. Itu anak saya. Danzel anak saya” ujar wanita itu
sambil meneteskan air matanya.
“Danzel?
kami masih tidak percaya dengan anda. Kalau anak ini benar anak anda,pasti anda
tau ciri-ciri dari anak ini” kata Kinal dengan mengajukan sedikit pertanyaan
kepada wanita itu
“Danzel
memiliki tanda lahir dibahunya. Jika tidak percaya,silahkan anda lihat sendiri”
Sontak
Ve kaget. Benar! Ve lah yang mengetahui tanda lahir tersebut karena dia
yang memandikan Kinaru atau Danzel.
“Nal,sepertinya
wanita ini benar ibu Kinaru. Dia tahu kalau ada tanda lahir di bahu Kinaru”
bisik Ve
Tetapi Kinal masih tidak percaya. Dia membuka
baju Kinaru dibagian bahu. Ternyata benar. Dibahu Kinaru terdapat tanda lahir
yang disebutkan oleh wanita itu. Dengan perasaan sedikit berat untuk berpisah
dengan Kinaru,akhirnya Kinal memberikan kepada wanita itu lebih tepatnya ibunya
Danzel atau Kinaru. Ibu nya memeluk Kinaru dengan erat dan takut kehilangan.
Menciumi Kinaru berkali-kali. Dan kembali memeluknya.
“aku
mau bertanya dengan mu. Kenapa kau sampai bisa kehilangan bayi mu sendiri? Dan
kami menemuinya di taman dekat bunga-bunga” tanya Kinal
“ini
semua karena pembantuku yang membenci ku. dia membawa lari anak ku saat aku
tidak lagi dirumah. Tetapi,sekarang dia sudah ada dipenjara” jelas wanita itu
“sekarang
berhati-hatilah kau menjaga Kinaru eh Danzel ini. Aku tidak mau ada apa-apa
dengannya”
“iya
terimakasih.. kalau boleh tau nama kalian siapa?”
“aku
Kinal dan ini sahabatku Ve.”
“terimakasih
Kinal dan Ve,kalian sudah merawat anakku dengan baik. kalian bisa menemui
Danzel untuk seminggu ini. Karena kami sudah berjanji,kalau Danzel sudah ditemukan,kami
akan pindah keluar kota ”
Disatu sisi
Ve dan Kinal merasa senang karena masih dapat bertemu dengan Kinaru. Disisi
lain mereka sangat sedih lantaran Kinaru akan pindah keluar kota yang
menyebabkan Ve dan Kinal tak akan bisa bertemu lagi.
“terima kasih telah memberi kesempatan kepada
kami untuk bisa bertemu dengan Kinaru. Walau hanya semiggu.aku harap dilain
kesempatan nanti,aku dan sahabat ku Kinal bisa
bertemu dengannya lagi” ucap Ve sambil mengeluarkan senyuman khasnya.
“jagalah
Kinaru dengan kasih sayang dan jagalah dia baik-baik” tambahnya
Ditaman itulah tempat dimana terbentuk momen
yang mengharukan. Ve dan Kinal sangat-sangat senang karena masih bisa bertemu
dengan bayi yang sangat lucu untuk seminggu kedepan. Disitu sangat berwarna
ketika Kinaru tertawa layaknya orang yang sudah mengerti kelucuan yang
dilakukan oleh Kinal dan Ve.
-END-
Punya Fanfic tapi nganggur aja? Yuk silahkan kirimkan fanfic buatan kamu ke email kami di venomenal.jkt48@gmail.com dan kami akan post fanfic kamu di blog VEnomeNAL! Saat mengirim,jangan lupa cantumkan uname twitter kamu ya!
Terimakasih ^_^