Music Card

Selasa, 03 Februari 2015

[Fanfiction VEnomeNAL] Sunday With You my Friend

pagi yang cukup indah dengan keadaan matahari yang kurasa malu untuk menunjukkan dirinya,mungkin karena awan hitam yang terlalu berani untuk menahan sinarnya agar tidak sampai ke bumi. Aku yang sedang memandang keadaan kota dari balkon rumahku dengan menikmati hembusan angin yang lewat dengan santainya. Keadaan ini begitu sangat nyaman bagiku karena mungkin saja ini adalah hari minggu. Hari dimana pelajar seperti ku ini sangat menyukainya karena satu-satunya hari yang sangat memanjakan pikiran dari soal-soal disekolah. Saat aku sedang menikmati keadaan ini,tiba-tiba ada seseorang dibelakangku yang tidak tau datang darimana dan melemparkan bantal kearahku.
‘Buggg!!’
“aaaww..!” teriakku
“hahaha!” suara tawa seseorang yang telah melemparkan bantal kearahku.
“iiih Ve. Sakit ah.” Kataku sambil mengusap-usap kepala
Ternyata yang melemparku dengan bantal ialah Ve,sahabatku sejak kita awal-awal masuk ke-SMP hingga sekarang. Begitulah dia. Sifatnya pendiam,ramah,baik,cantik pula. Tetapi sesekali dia suka manja,jahat,dan jahil seperti ini. Tapi kenyataannya dialah sahabat baikku. Sahabat yang selalu ada jika aku sedang susah dan senang,maupun sebaliknya aku ke dia.
“maaf maaf. Lagi ngapain sih nal? Aku masuk aja kamu sampai gak tau” ucapnya sambil duduk di sofa dekat tempat tidurku,
“lagi ngerasain angin aja sih. Lagian cuacanya sedikit mendung. Jadi enak buat bersenandung”
“cielah bersenandung. Eh makan yuk nal. Laper nih”
“tuh dimeja makan ada makanan”
“aku mau nya di luar. Ditempat kemarin kita makan siang itu”
“disitu? Di restoran Jepang itu lagi?” tanya ku dengan heran
“iya” jawab Ve singkat
“ya ampun Ve,kita udah berapa kali kesana. Gak bosen apa? Kamu juga mesen makanannya sama terus” kata ku dengan menatap heran Ve sambil mendekatinya.
Itu lah Ve. Satu lagi sifat dia yang kalo udah klop sama tempat makan,pasti berkali-kali akan disitu terus sampe dia bosan. Gak tau deh apa yang nyebabin dia bisa sesuka itu sama makanan Jepang.
“engga dong nal. Lagian sushi disana tuh enak lagi. Ayo dong nal.pliss plis plis! Kan kinal cantik,manis” suara Ve dengan
nada memohon yang membuat aku tidak bisa menolaknya. Apa jadi nya kalau aku menolak ajakan Ve? Ah itu bisa jadi sangat panjang karena dia akan terus-terusan membahas ini. Okelah,apa boleh buat. Walaupun aku gak suka sama makanan Jepang. Tapi anehnya,walaupun sifat dia seperti ini,aku tidak pernah marah dengannya. Mungkin ini yang dinamakan Kekuatan dari Persahabatan. Haha.!
“ya sudah,ayo lah. Tapi besok-besok jangan disitu lagi dong. Bosen tau.”
“iya-iya.yuk!” ajaknya sambil menarik tangan ku.

***
        Akhirnya selesai juga Ve menghabiskan makanannya. Sekarang cuaca diluar sudah gelap,pertanda akan turun hujan. Aku pun menyuruh Ve supaya cepat membayar makanannya agar kita cepat pulang sebelum hujan membasahi jalanan ibukota.
“Ve cepetan dong dipanggil pelayannya. Udah mau hujan nih. Aku aja deh yang panggil” kataku dengan suara tergesa gesa.
“eh aku aja deh. Udah beres kok” ucap Ve sambil menutup dompetnya.
“Mas!” suara Ve sedikit keras memanggil pelayan restoran ini.
Saat pelayannya tiba di meja yang kami tempatkan,Ve langsung saja menaruh uang nya di papan yang pelayan itu bawa. Ve sudah tau berapa yang harus dia bayar untuk makanan ini karena kita atau lebih tepatnya dia yang sudah beberapa hari ini makan di restoran ini.
          “Pas kan” tanya Ve singkat
          “iya mbak. Terimakasih. Selamat datang kembali” kata pelayan itu.
Dalam hati ku berkata “ah males banget kesini lagi. Bosen tiap hari kesini terus,dan lagi Ve mesen makanan nya sama. Lagian aku juga gak bisa makan makanan kaya gitu. Mending ke warteg tempat bu Desi deh yang deket sekolah”. Tiba-tiba Ve membuyarkan lamunanku.
          “Kinal! Kok malah bengong sih?! Tadi ngajak cepetan” suara Ve yang sedikit keras namun lembut terdengar ditelingaku.
          “eh iya. Yuk! Yuk!” ucapku sambil bangkit dari kursi
Kami pun keluar dari tempat yang membosankan ini. Diluar sudah berjatuhan air-air gerimis yang sebentar lagi akan menjadi  badai. Aku pun menarik lengan Ve supaya jalan kami setidaknya lebih cepat sampai ke mobil yang berada diparkiran.
“sini aku aja yang nyetir”
Aku pun mengambil kunci mobil dari tangan Ve. Kita langsung bergegas masuk kedalam mobil karena air yang turun dari langit semakin deras.
“eh Ve,sekarang gantian ya. Kamu harus temenin aku dirumah. Bosen banget dirumah gak ada siapa-siapa” pinta ku kepada Ve.
“iya deh. Hhmm... kita ngerjain PR aja gimana?” ucap Ve sambil
memainkan handphone nya.
“yah,jangan dong. Hari ini libur dulu. Mending kita main PlayStation aja” ajakku
“ih kaya anak kecil. Engga ah. Yang lain dong.”
“kalo tidur aja gimana? Haha” ucapku dengan tertawa tipis
“tidur mulu. Huuu”

-----
Akhirnya aku dan Ve sampai di rumahku. Kemudian kami langsung mengambil handuk dan mengeringkan bagian tubuh kami yang terkena air hujan saat keluar dari mobil. Sejenak Ve terdiam dan aku pun mulai menebak apa yang akan dilakukannya.
“Kinal!” suara Ve dengan nada dingin
“apa?” kata ku dengan rasa penasaran
“hhmm.... tau gak??”
“engga!” jawabku singkat
“ini hari minggu lhoo! Haha”
“Krik..krik.. udah tau kali Ve. Yaa garing.haha” ledek ku
“iisssh. Terus kita mau ngapain? Emang ibu sama ayah kamu kemana sih nal? Tumben gak ada dirumah”
“mereka lagi keluar kota. Dan aku ditinggal sendiri.huhuu”
“duh cian kali sayang ku ini.uuuu” suara Ve yang terdengar manja sambil mengusap-usap rambutku
“iih Ve,kamu kerasukan apaan? Kita masih normal,oke!” kata ku sambil memegang pipi chubby Ve dengan kedua tanganku
“ah gila kamu nal. Kamu bilang kita masih normal.tapi ini apa? Pegang-pegang pipi segala. Aku masih normal,wuuuuu”
“alah,aku Cuma pegang pipi doang kok. Kenapa kalo Ghaida yang godain kamu,terus tarik-tarik tangan segala waktu dikelas kenapa kamu mau? Dia kan lebih parah walaupun itu Cuma mainan.whahaha”
“jadi kamu cemburu? Oke,aku akan keluar dari sini. Aku harap kamu tidak hujan-hujanan karena mengejarku”
“oke-oke stop aja deh Ve drama nya. Ini terlalu mainstream. Kaya film india aja.”
“haha oke. Ini jika dilanjutkan akan berbahaya. Terus kita ngapain? Diluar hujan.”

Aku dan Ve pun terdiam sejenak,memikirkan apa yang harus kita lakukan didalam rumah yang sepi dengan suasana yang lembab akibat hujan diluar. Setelah beberapa menit kami terdiam,tiba-tiba suara petir yang menggelegar ulalla mengagetkan aku dan Ve. Tetapi,akibat suara petir itu aku mendapat ide karena si penulis menuliskan kata ‘Ulalla’ yang membuatku terlintas dengan kata Ular tangga.
“Ve ve! Kita main ular tangga aja deh” ajak ku sambil berjalan menuju kamar untuk mengambil ular tangga
“o..oh ular tangga? Sepertinya seru.it’s ok!” jawabnya sambil mengikuti ku dari belakang

(  maaf ya para pembaca jika anda sedikit tidak mengerti percakapan diatas. Ini hanya sekedar hiburan semata. Jika anda tahu mengenai hubungan Veranda dan Kinal,pasti ada akan enjoy membacanya. Tapi sekali lagi Ingat! Ini hanya hiburan semata! )
****
          Setelah 2 jam bermain,aku dan Ve tidak sadar jika hujan diluar sudah reda. Aku mengingat sesuatu. Langsung aku menarik tangan Ve,mengajaknya ke balkon untuk melihat pelangi sesudah hujan.
          “ah apaan sih nal narik-narik tangan aku? Kebiasaan nih” ucap Ve
“maaf-maaf. Coba deh liat. Ada pelangi tuh” kata ku sambil menunjukkan pelangi yang terbentang dilangit biru
“waaah,bagus ya. Aku jarang lho liat pelangi. Aku sudah lama gak liat pelangi kaya gini” suara Ve yang terdengar haru akan pelangi
“hhuufft mulai deh drama nya. Udah udah selesai. Sekarang kita ke lantai 1.oke. daripada drama nya makin jadi” kata ku sambil merangkul bahu Ve dan mengajaknya ke lantai bawah.
Tiba di bawah,aku pun menjadi bingung. Bingung apa yang harus kami lakukan. Ketika aku melihat-lihat barang di sekelilingku dan mata ku tertuju pada tv dan dvd player.
“Ve kamu bawa CD Film gak?” tanya ku sambil menatap Ve
“ih biasa aja kali ngeliatinnya. Iya emang,aku ini cantik kan? Haha.. bawa kok bawa. Bentar ya. Tunggu sini,jangan kemana-mana.aku mau ke mobil dulu buat ngambil kaset nya” kata Ve sambil menepuk pipi ku dan berjalan keluar
          Dia sangat PD jika mengatakan dirinya cantik. Iya sih emang cantik. Terus?? Krik..krik.. aku tidak bisa berkata-kata lagi.Hahahaha..
          “nih Nal Cd nya”
          “Film horor?” suara ku sedikit kaget saat melihat cover cd yang Ve berikan padaku
          “iya,itu film baru lho” kata Ve sedikit tertawa tipis
          “Ve,ini kamu sengaja atau apa sih?”
          “Kenapa??”
          “Aku kan gak suka sama yang bau horor-horor gini”
          “Whahahahaaaa.. tau kok nal. Udah,gak usah sampe gemeter gitu. Sini cd nya. Ini nih yang asli. Yeay.. Frozen!”
          “ah kebiasaan nih jail nya. Kan kamu jailnya gak boleh lebih dari aku Verandaaa! Yaudah yuk ah”
          “heheh iya ya. Yuk”

Aku dan Ve langsung menuju ruang keluarga. Kami pun menonton cd yang Ve bawa. Tapi sayangnya,kita berdua ketiduran saat menonton film nya. Tapi sebelum tertidur,aku dan Ve sudah mempersiapkan bantal dan selimut untuk jika saja kami ketiduran. Eh benar saja,kami tertidur.
Langit sudah berwarna orange,jalanan yang tadi terguyur hujan pun sudah mengering. Saat sedang nyenyak tertidur aku dibangunkan seorang wanita. Aku membuka mataku sedikit,melihat Ve ternyata masih tertidur juga. Aku mencoba membuka mataku dengan lebar. Ternyata ibu dan ayahku sudah pulang.
“Ve,Kinal. ngapain kalian tidur disini? Dingin lho tidur dilantai,Cuma dilapisi karpet” suara ibu ku yang membangunkan aku dan Ve
“tadi lagi nonton film tante. Kita tau pasti kita akan ketiduran. Jadi kita dibawah. Kalo disofa gak nyaman.heheh” kata Ve yang membalas pertanyaan ibu ku
“ah kalian berdua ini,sifatnya sama persis. Kalau nonton film pasti ketiduran. Yasudah,pindah ke kamar aja sana” sahut ayah yang sedang menenteng tas nya
“makasih om. Tapi ini udah sore. Ve harus pulang dulu”
“yah Ve,kok pulang?” tanya ku
“yaiyalah nal,kan tugas ku nemenin kamu udah selesai. Jadi,aku pulang dulu ya.hehehe”
“yaudah deh. Minggu depan main lagi ya” pinta ku pada Ve
“sip deh. Yaudah aku pulang ya.udah jam 5 sore nih.”
“Om..tante, Ve pulang dulu ya” tambahnya
“lah gak dilanjutin tidurnya??” tanya ayah dengan tertawa tipis
“udah sore om,dilanjutin dirumah aja.hehe” jawab Ve
“yasudah hati-hati ya Ve” kata mama ku
“makasih tante! Daaah~”
Aku mengantar Ve sampai depan rumah. Saat Ve hendak masuk mobilnya,dia memberikan sesuatu kepada ku. sebuah lipatan kertas kecil.
          “nih Nal. Buka nya pas aku sudah jalan ya” ucapnya sambil memberikan lipatan kertas itu
          “apa ini Ve” kata ku dengan heran
          “udah ya,aku pulang.muaah” kata Ve dan mencium pipi ku
Aku pun membalas dengan mencium pipi Ve juga. Kemudian dia berjalan menuju mobilnya. Dia berteriak “DADAAH~” dari jendela mobilnya dan melambaikan tangan. Aku pun penasaran dengan lipatan kertas yang Ve berikan padaku. Dengan penasaran,aku membuka kertas itu. Didalam kertas itu terdapat tulisan Ve seperti ini :
“Happy Birthday Kinal!! Maaf ya aku gak ngucapin secara langsung. Biar buat surprise aja. Aku harap kamu menjadi lebih baik,lebih cantik dan lebih pintar. Dan jangan bosan-bosan yaa main sama aku. Jangan marah kalau aku ngejailin kamu. Hehee... terus menjadi    
sahabat aku untuk sekarang,besok,lusa dan sampai kapanpun! I love you my best friend.oh iya,nanti kalau masuk kamar kamu,coba deh diliat kotak samping lemari. Tadi pas aku masuk untung aja kamu gak sadar,jadi aku letakkan sesuatu disamping lemari. Semoga kamu sukayasudah,sampai bertemu besok disekolah ya kinal!

Dari: Sahabat mu,Jessica Veranda”

Aku menjadi terharu membaca surat dari Ve. Aku saja sampai lupa kalau ini bertepatkan ulang tahunku yang ke 19 tahun. Aku pun segera berlari,menaiki anak tangga dan memasuki kamarku untuk melihat apa yang diletakkan Ve disamping lemari. Ada sebuah kotak dengan pita berwarna biru. Aku mendekat ke kotak itu. Dan perlahan aku membukanya. Didalam kotak itu aku melihat sebingkai foto,foto kita berdua dijembatan disalah satu pantai yang waktu itu kita kunjungi untuk berlibur. “Terima kasih Ve,ini adalah kado spesial yang tahun ini aku dapatkan dari mu. Walau hanya sebingkai foto,tapi ini menunjukkan kalau kamu sahabat terbaik yang aku punya. Sekali lagi terimakasih Jessica Veranda!” Aku pun memeluk foto itu dan tanpa disadari,air mata ku jatuh. Air mata bahagia~!


                                      -Selesai-



Catatan penulis: Akhirnya selesai juga FF ini yang hanya dikerjakan dalam waktu kurang lebih 4 jam :D terima kasih kepada Kinal dan Veranda yang telah memberikan motivasi dan Inspirasi sehingga penulis bisa menyelesaikan fanfic ini. Semoga pembaca terhibur dengan cerita karya #minWid ( @VEnomeNAL_JKT48 ) dan jika ada kata-kata yang kurang berkenan dihati pembaca,saya mohon maaf. Dan sekali lagi maaf kan saya karena ulang tahun kinal pada cerita diatas saya buat pada hari minggu. Itu saya sadari. Hehehe.. mohon kritik dan komentar untuk cerita diatas ya! ;)


Catatan Tambahan: Mohon maaf sebesar-besarnya jika cerita diatas ada kemiripan atau sebagainya. Cerita ini dibuat berdasarkan imajinasi penulis sendiri. Dan insyaallah tidak ada kemiripan dengan cerita lainnya. Terimakasih telah berkunjung!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar